….
(selasa 7 juli 2009)
…
…
Hai-hai…
Moshi-moshi..
Balik lagi.
Kabar gue, gue masih aja sibuk. Disibukkan dengan acara di kampus yang nggak bakal ada habisnya. Padahal kuliah di jurusan gue tuh paling enteng dibandingin jurusan lainnya di kampus. Tapi kegiatan kampus selain kuliah yang ternyata lebih berat!!
Weleh-weleh...
Sebenernya gue pengen teriak keras-keras dan abis-habisan di kamar biar perasaan gue lega. (sambil mukul-mukul boneka beruang adek gue)
Tapi gue mikir, daripada teriak-teriak nggak jelas, lalu dikira stress dan ortu mulai manggil ambulans (setelah sekian lama dikira gila tapi tak pernah terbukti), lebih baik energi yang berlebihan ini gue buat nulis dan posting aja...
Baiklah kita mulai ya...
....
......
Eh, ternyata apa yang udah pernah guru SMA gue tulis di note fesbuknya itu bener! Tentang bagaimana kita melatih diri kita dalam menulis.
Yaitu; TERUSLAH MENULIS!
Ya. teruslah menulis. Karena dengan terus menulis, apa yang kita tulis akan terus berkembang dan semakin terstruktur. Ke arah yang lebih baik tentunya.
Beliau juga memberi contoh tentang menulis tentang satu hal. Terserah apa aja.
Lalu kita disuruh untuk menulis lagi hal yang sama. Sampai sebanyak 5 kali.
Setelah kita melihat dan membandingkan tulisan pertama dengan tulisan terakhir kita, nanti kita akan melihat perbedaan tulisan kita.
...
Kemaren gue nyoba baca-baca postingan gue, mulai dari awal blog ini dibuat ampe yang terakhir.(ternyata butuh waktu lebih dari 2 jam!! Kurang kerjaan sekali ya..)
Waktu gue baca tulisan awal gue, gue sempet kaget dan shock,,
”ini beneran gue yang nulis?! Ancur gini!!...”
Disitu terpampanglah jelas segala apa aja kekurangan tulisan gue waktu itu.
(padahal waktu dulu, gue menilai tulisan gue itu baik-baik aja.)
yaitu:
- Alurnya nggak karuan! (alurnya kayak jalan yang lenggak-lenggok muter gak karuan gitu)
- Banyak sekali kata-kata yang nggak perlu ditulis atau nggak berada di tempat seharusnya!
- Sulit dimengerti! (kayak kamu lagi baca tulisan hiroglif dari mesir gitu)
- Gue yang nulis! (yang paling membuat shock!)
Dan ternyata, selain kemampuan menulis kita berkembang seiring waktu kita terus menulis, kemampuan kita dalam menilai sebuah tulisan juga ikut berkembang.
Gue yang dulu, menilai tulisan gue itu baik-baik aja kayak tulisan-tulisan orang lainnya, nggak ada kekurangannya.
Ini baru terbukti salah waktu gue menilai lagi tulisan gue kemaren.
Ternyata tulisan gue waktu itu nggak pantes kayaknya, kalo disebut tulisan. (lebih mirip coretannya anak TK)
Gue masih aja terheran-heran, apa waktu gue nulis ini gue kebanyakan minum es tebu dan mabuk karenanya?? Ato waktu gue nulis, gue ngelakuinnya sambil jungkir balik?
Seingat gue enggak!! Normal-normal aja.
Pesannya adalah; (kalo masih aja belom nangkep maksud tulisan ini dari atas)
TERUSLAH MENULIS! APAPUN YANG TERJADI...
Karena dengan terus menulis, mau tidak mau tulisan kita pasti akan berkembang.
Bagi yang masih aja pesimis, apa bisa ya aku menulis kayak gitu? Jangan menyerah! Teruslah menulis!..
Kayak tulisan di banner gue di atas,
when I begin to write,, everything, can happen here….
…
…
Other side, kemaren ada yang nge-wall gue gini di fesbuk
‘eh buday! Aku kemaren baca blogmu. Seru abis!’
Ternyata dia adalah temen gue, anak jurusan telkom. sebut saja si uriq (nama samaran).
(sebenernya mau gue samarin jadi ’bunga’. Tapi setelah gue pikir, kok kebagusan? Akhirnya nggak jadi..)
Gue bales,
’masak? baca yang mana?’
’banyak buday! Mulai dari ...., ..., ...,
Tapi yang paling lucu yang kartu uno.’
.....
......
Oh great! (keringat dingin bercucuran)
I had a bad feeling about this!
Bertambah satu lagi orang di sekitar gue yang baca isi blog ini...
(setelah dosen gue dan beberapa MMB rangers)
Gue harus mulai lebih berhati-hati lagi dalam menulis....
(dari dialog wall to wall di fesbuk itu, gue nangkep kalo si uriq itu udah baca banyak sekali..)
Semoga nggak terjadi apa-apa...
Amiin!...
...
Oh ya, ternyata gue masuk ke divisi PSDM (pemberdayaan sumber daya mahasiswa) di HIMA (himpunan mahasiswa)!!
Ini sama sekali berbeda dengan isi formulir gue waktu proses screening kemaren. Waktu itu padahal gue ngisinya minat ke deplu (departemen luar negeri) ama kominfo (komunikasi dan informasi).
Aneh....
Apa dalam proses screening itu mereka udah nentuin ya, gue ini pantesnya ada di divisi apa?
Kalo iya, mereka pasti menilai dari jawaban-jawaban gue waktu gue dikasih pertanyaan.
Ya.
sangat mungkin!
Tapi yang masih aja ngebuat gue heran adalah;
Orang kayak gue dimasukin divisi PSDM??
Nggak salah?
Padahal PSDM itu, setahu gue, adalah divsi yang ngurusin pelatihan-pelatihan dan berbagai lomba dan seminar gitu.
Apa...(bener-bener) nggak salah?!!!...
Lalu gue bayangin,,
mungkin aja, dibalik keabnormalan gue yang terlihat diluar, mereka sebenarnya ngeliat seorang yang sangat luar biasa yang belum pernah mereka liat sebelumnya?
Lalu, setelah mereka melihat (berbagai kelebihan gue yang terpancar) itu, mereka berusaha keras buat masukin gue di tempat yang tepat, yaitu divisi PSDM!!
Ya. itu sangat mungkin...
(mulai berbangga diri)
Ato mungkin juga, (kemungkinan kedua. Dan juga terburuk). Sebenernya nggak ada satupun divisi yang rela gue dimasukin ke dalamnya.
Karena tinggal gue yang tersisa, dan tinggal divisi PSDM yang kekurangan orang, (dan udah nggak mungkin lagi buat barter personil, karena tiap divisi buru-buru mengukuhkan tiap anggota barunya karena tahu gue masuk dalam daftar) maka mau nggak mau gue dimasukin ke divisi PSDM.
(mulai menyesali diri sendiri)
(Huh... begitu ekstrim kedua kemungkinan di atas..)
Well! Jalanin aja deh...
....
.....
NB:
did you know? Ternyata si uriq juga masuk ke divisi PSDM!!
It’s really bad feeling...
What would happen?
(selasa 7 juli 2009)
…
…
Hai-hai…
Moshi-moshi..
Balik lagi.
Kabar gue, gue masih aja sibuk. Disibukkan dengan acara di kampus yang nggak bakal ada habisnya. Padahal kuliah di jurusan gue tuh paling enteng dibandingin jurusan lainnya di kampus. Tapi kegiatan kampus selain kuliah yang ternyata lebih berat!!
Weleh-weleh...
Sebenernya gue pengen teriak keras-keras dan abis-habisan di kamar biar perasaan gue lega. (sambil mukul-mukul boneka beruang adek gue)
Tapi gue mikir, daripada teriak-teriak nggak jelas, lalu dikira stress dan ortu mulai manggil ambulans (setelah sekian lama dikira gila tapi tak pernah terbukti), lebih baik energi yang berlebihan ini gue buat nulis dan posting aja...
Baiklah kita mulai ya...
....
......
Eh, ternyata apa yang udah pernah guru SMA gue tulis di note fesbuknya itu bener! Tentang bagaimana kita melatih diri kita dalam menulis.
Yaitu; TERUSLAH MENULIS!
Ya. teruslah menulis. Karena dengan terus menulis, apa yang kita tulis akan terus berkembang dan semakin terstruktur. Ke arah yang lebih baik tentunya.
Beliau juga memberi contoh tentang menulis tentang satu hal. Terserah apa aja.
Lalu kita disuruh untuk menulis lagi hal yang sama. Sampai sebanyak 5 kali.
Setelah kita melihat dan membandingkan tulisan pertama dengan tulisan terakhir kita, nanti kita akan melihat perbedaan tulisan kita.
...
Kemaren gue nyoba baca-baca postingan gue, mulai dari awal blog ini dibuat ampe yang terakhir.(ternyata butuh waktu lebih dari 2 jam!! Kurang kerjaan sekali ya..)
Waktu gue baca tulisan awal gue, gue sempet kaget dan shock,,
”ini beneran gue yang nulis?! Ancur gini!!...”
Disitu terpampanglah jelas segala apa aja kekurangan tulisan gue waktu itu.
(padahal waktu dulu, gue menilai tulisan gue itu baik-baik aja.)
yaitu:
- Alurnya nggak karuan! (alurnya kayak jalan yang lenggak-lenggok muter gak karuan gitu)
- Banyak sekali kata-kata yang nggak perlu ditulis atau nggak berada di tempat seharusnya!
- Sulit dimengerti! (kayak kamu lagi baca tulisan hiroglif dari mesir gitu)
- Gue yang nulis! (yang paling membuat shock!)
Dan ternyata, selain kemampuan menulis kita berkembang seiring waktu kita terus menulis, kemampuan kita dalam menilai sebuah tulisan juga ikut berkembang.
Gue yang dulu, menilai tulisan gue itu baik-baik aja kayak tulisan-tulisan orang lainnya, nggak ada kekurangannya.
Ini baru terbukti salah waktu gue menilai lagi tulisan gue kemaren.
Ternyata tulisan gue waktu itu nggak pantes kayaknya, kalo disebut tulisan. (lebih mirip coretannya anak TK)
Gue masih aja terheran-heran, apa waktu gue nulis ini gue kebanyakan minum es tebu dan mabuk karenanya?? Ato waktu gue nulis, gue ngelakuinnya sambil jungkir balik?
Seingat gue enggak!! Normal-normal aja.
Pesannya adalah; (kalo masih aja belom nangkep maksud tulisan ini dari atas)
TERUSLAH MENULIS! APAPUN YANG TERJADI...
Karena dengan terus menulis, mau tidak mau tulisan kita pasti akan berkembang.
Bagi yang masih aja pesimis, apa bisa ya aku menulis kayak gitu? Jangan menyerah! Teruslah menulis!..
Kayak tulisan di banner gue di atas,
when I begin to write,, everything, can happen here….
…
…
Other side, kemaren ada yang nge-wall gue gini di fesbuk
‘eh buday! Aku kemaren baca blogmu. Seru abis!’
Ternyata dia adalah temen gue, anak jurusan telkom. sebut saja si uriq (nama samaran).
(sebenernya mau gue samarin jadi ’bunga’. Tapi setelah gue pikir, kok kebagusan? Akhirnya nggak jadi..)
Gue bales,
’masak? baca yang mana?’
’banyak buday! Mulai dari ...., ..., ...,
Tapi yang paling lucu yang kartu uno.’
.....
......
Oh great! (keringat dingin bercucuran)
I had a bad feeling about this!
Bertambah satu lagi orang di sekitar gue yang baca isi blog ini...
(setelah dosen gue dan beberapa MMB rangers)
Gue harus mulai lebih berhati-hati lagi dalam menulis....
(dari dialog wall to wall di fesbuk itu, gue nangkep kalo si uriq itu udah baca banyak sekali..)
Semoga nggak terjadi apa-apa...
Amiin!...
...
Oh ya, ternyata gue masuk ke divisi PSDM (pemberdayaan sumber daya mahasiswa) di HIMA (himpunan mahasiswa)!!
Ini sama sekali berbeda dengan isi formulir gue waktu proses screening kemaren. Waktu itu padahal gue ngisinya minat ke deplu (departemen luar negeri) ama kominfo (komunikasi dan informasi).
Aneh....
Apa dalam proses screening itu mereka udah nentuin ya, gue ini pantesnya ada di divisi apa?
Kalo iya, mereka pasti menilai dari jawaban-jawaban gue waktu gue dikasih pertanyaan.
Ya.
sangat mungkin!
Tapi yang masih aja ngebuat gue heran adalah;
Orang kayak gue dimasukin divisi PSDM??
Nggak salah?
Padahal PSDM itu, setahu gue, adalah divsi yang ngurusin pelatihan-pelatihan dan berbagai lomba dan seminar gitu.
Apa...(bener-bener) nggak salah?!!!...
Lalu gue bayangin,,
mungkin aja, dibalik keabnormalan gue yang terlihat diluar, mereka sebenarnya ngeliat seorang yang sangat luar biasa yang belum pernah mereka liat sebelumnya?
Lalu, setelah mereka melihat (berbagai kelebihan gue yang terpancar) itu, mereka berusaha keras buat masukin gue di tempat yang tepat, yaitu divisi PSDM!!
Ya. itu sangat mungkin...
(mulai berbangga diri)
Ato mungkin juga, (kemungkinan kedua. Dan juga terburuk). Sebenernya nggak ada satupun divisi yang rela gue dimasukin ke dalamnya.
Karena tinggal gue yang tersisa, dan tinggal divisi PSDM yang kekurangan orang, (dan udah nggak mungkin lagi buat barter personil, karena tiap divisi buru-buru mengukuhkan tiap anggota barunya karena tahu gue masuk dalam daftar) maka mau nggak mau gue dimasukin ke divisi PSDM.
(mulai menyesali diri sendiri)
(Huh... begitu ekstrim kedua kemungkinan di atas..)
Well! Jalanin aja deh...
....
.....
NB:
did you know? Ternyata si uriq juga masuk ke divisi PSDM!!
It’s really bad feeling...
What would happen?
eh, bner lhoo..
makin sering menulis, kita makin baik dalam permainan kata2 n alur yang harus diceritain..
makanya, rajin2 posting..hehehe..
jangan lupa mampir n komen balik yaa.. :)
ueap... kebanyakan nulis juga capek kali tangannya !wkwkw
iya betul banget... sampai sekarang aku juga belajar menulis dan menulis... beuh,,, memang susah ya mengembalikan semangat menulis... yhank yaw... komment balikkk
Semoga menjadi penulis yang kreatif dan produktif.
Salam sukses selalu.